Selepas pantai Bungus Teluk Kabung, jalan aspal meliuk-liuk mengikuti kontrur pebukitan. Di sebelah timurnya dibatasi tebing tinggi yang disusun lava tebal. Sedangkan ke arah baratnya adalah pantai lepas yang berhadapan langsung dengam Samudera Hindia.
Dari arah pantai Bungus, jalannya menyempit disekitar sungai Pisang. Kiri dan kanannya disusun oleh batuan lepas, batuan volkanik tuff dan tufaan. Karena lerengnnya terjal, mengakibatkan akan bergerak bila dipicu oleh perubahan gradien pembangunan jalan atau curah hujan yang tinggi. Dibeberapa tempat didapati longsor sebelum tiba di sungai Pisang.
Jalan baru yang membelah perbukitan volkanik utara-selatan, dibangun melaui anggaran Kementerian PUPR. Ruas jalannya 41, 08 km yang menghubungkan Teluk Kabung-Sungai Pisang-Sungai Nyalo hingga ke kawasan strategis pariwista nasional Mandeh. Sepanjang perjalanan dihiasi olehsingkapan lava pejal, dengan bentuk yang telah terdeformasi dibeberapa bagian. Membentuk rekahan maupun retakan yang menandakan kegiatan tekntonik yang terus berlangusng hingga kini. Jalanan yang dibuka dengan cara mengupas sebagian tubuh gunungapi tersebut, menyisakan jalan selebar 12 meter.
Dalam peta geologi (Rosidi dk., 1996), ruas jalan tersebut membelah perbukitan batuan volkanik, umur Oligo-Miosen. Jajaran gunungapi yang hadir sektiar 30 hingga 15 juta tahun yang lalu, menempati sepanjang pesisir barat sebagian besar pulau Sumatra.
Kawasan wisata Mandeh terletak di Kecapatan Koto XI Tarusan, merupakan bagian dari proyek kepariwisataan nasional. Pulau-pulau yang membentuk struktru kerucut, mirip seperti jajaran perbukitan karst di Papua Barat Daya. Namun yang membedakanya adalah, pulau-pulau di kawasan mandeh disusun oleh batuan volkanik. Akibat kegiatan pelapukan dan erosi oleh gelombang laut, menyisakn gugusan pulau yang tersebar disemenanjung Mandeh. Lokasi ini menjadi tujuan wisata air seperti snorkeling.