Bila berkesempatan bertandang ke Pantai Santolo, Pameungpeuk, Garut selatan, Jawa Barat, kunjungilah pantai selatannya. Pantai yang landai, cirikan dengan endapan pasir pantai berwarna terang yang memanjang timur-barat. Dari Pantai Santolo kemudian mengarah ke Pantai Sayang Heulang, dan berakhir disekitar batas desa Pameungpeuk. Disebut perbukitan gumuk pasir Santolo-Sayangheulang.

Di dalam peta daring google, dituliskan Gurun Pasir Tungtung Karang dan Taman Teletubies Sayang Heulang. Berada di wilayah administrasi Mancagahar dan Pameungpeuk, dibatasi jalan poros Pameungpeuk-Cikajang Garut di sebelah utaranya, dan Patai Santolo di bagian timur. Panjang pantai tersebut, kurang lebih 3.5 km, dari Gurun Pasir Tungtung Karang di sebelah barat, hingga Pantai Punaga, atau muara Ci Palebuh di sebelah timur.

Dari angkasa terlihat perbukitan yang memajang timur-barat, seperti tumbuh diantara dataran rendah aluvial yang dimanfaatkan menjadi pesawahan. Titik teredahnya sekitar 9 m dpl, dan titik tinggi diperbuitan atara 14 hingga 18 m dpl. membentuk perbukitan bergelombang yang disusun oleh pasir pantai, hasil pengendapan gelomban laut dalam waktu yang sangat lama.

Pantai berpasir dan material lepas lainya wajahnya selalu berubah seiring dengan kondisi musim. Keberadaan pasir di pantai bersifat temporer karena dipengaruhi langsung oleh gelombang laut, angin dan iklim. Pergerakan sedimen di pantai disebut erosi, sedangkan penambahan material sedimen atau sebaliknya, disebut pengendapan.

Gelombang laut merupakan faktor utama yang mampu memindahkan pasir dari tepian pantai, hingga ke sepanjang pesisir. Buktinya adalah perbukitan yang memanjang mengukuti tepian garis pantai. Perbukitan tersebut seperti benten alam, menahan terpaan gelombang tinggi.

Perananan gelombang laut turut membentuk rona pesisir selatan, pada saat mendekati pantai, gelombang tersebut pecah, melepaskan energi kuat secara tiba-0tiba didaerah yang sempit. dengan demikian menyebabkan turbulensi dan memisahkan pertikel pasir dan lumpur. Seperti pasir yang diendapakan sepajang pesisir, ciri gelombang yang bergerak tegak lurus dengan garis pantai. Sehingga partikerl pasir tersebut akan bergerak dan diendapkan kedalam dan keluar pantai. Sedangkan materia yang lebih halus, diendapkan ke perairan yang lebih dalam, atau ke dasar laut.

Bentuk gelombang demikian disebut longshore current atau littoral drift. Arus in menghasilkan transportasi partikel pasir dan diendapakan memanjang sesuai garis pantai (longshore transport).

Gumuk pasir sepajang pantai Santolo-Sayangheulang, terbentuk oleh gelombang laut yang mengendapkan material pasir. Tinggi dan tebalnya pengendapan pasir, ditentukan oleh fluktuasi suplai pasir, dan energi angin terhadap perubahan muka air laut dan klmat harian. Selain itu ditentukan juga oleh peraubahan musim, dan perubahan lahan di hulu.

Bila berkesempatan mengukur arah perpindahan endapan pasir di pantai, bisa membuktikan bahwa gumuk pasir tersebut bergeser ke arah daratan. Pegerakan tersebut disebakan oleh kekuatan angin pantai yang berhembus  secara peralahan dan menjatuhkan butiran pasir halus, secara gradual dalam waktu pengerjaan yang sangat lama. Benteng-benteng alam inilah turut meredam gelombang tinggi tsunami, dengan menahan laju gelombang yang masuk ke arah daratan. Dengan demikian keberadaanya sangat penting, mengingat dibeberapa tempat, seperti dipantai selatan Cianjur, gumuk-gumuk pasir tersebut telah hlang akibat penambangan pasir besi.

Diperlukan pemahaman agar gumuk pasir Santolog-Sayangheulang tersebut tetap asri terjaga, mampu melakukan tugasnya menghalau gelombang tinggi. Selain itu bisa dimfaatkan menjadi kawasan geowisata.