Gua wisata batugamping morfologi karst di Sukabumi Selatan. Dikelola oleh pihak swasta atas ijin dari pihak Perhutani, Jawa Barat. terletak di Desa Kertangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Gua Siluman, gua gelap yang mengandung misteri bagi warga sekitar. Seiring dengan pemekaran daerah, kemudian berganti nama menjadi Buniayu, yang bermakna kecantikan yang tersembunyi. Keindahan ornamen gua yang masih bisa dinikmati, diantaranya terdapat batutetes (stalagmit, stalaktit), batualir (gordyn, flowstone, canopy, straw). Di sistem gua Buniayu terdapat lebih dari 50 mulut gua yang sudah di eksplorasi, dan diperkiran masih ada beberapa mulut gua yang belum tereksplorasi. Dipetakan pertama kali oleh Hikespi ahli gua kars Indonesia, Dr. R.K.T. Kho yang bekerja sama dengan ilmuwan Perancis; George Robert, Arnault Sevau dan Michel Chasir (1982). Terdapat sistem gua denan lorong yang masing-masing terhubung, seperti Lorong Cisapi, Lorong Landak dan lainya. Ornamen gua masih aktif, didapati sepanjang lorong. Gua ini diperkirakan memiliki panjang lorong hingga 3.300 m, namun gua yang lebih pendek didaerah Guha Bibijilan 711m, Guha Adni 635m, Guha Nyangkut 390m, Kubang Lanang 302 m, Gua Tanpa Nama 400m, dan beberapa gua yang beberapa ratus meter saja; Guha Bisoro, Guha Idin, Guha Karsim, Guha Gede dan Guha Kole.

Memasuki gua Buniayu bisa dilakukan melalui avent vertikal, kurang lebih 30 m. Turun menggunakan bantuan tali dengan teknik rappeling, diturunkan secara perlahan oleh pemandu. Akhir kegiatan menyusir lorong, kemudian dilanjutkan ke Curug Bibijilan. Aliran air dari sungai bawah tanah, mengalir dilahan batugamping.

Ornamen gua stalatit menghiasi atap gua disusun endapan kalsit. (c)Deni Sugandi
Kalacemeti  Amblypygi di endapan batu alir (flowstone), air mengalir mengendapkan kalsit. (c)Deni Sugandi