Diperlukan waktu 15 menit, menapaki jalan setapak hingga tepi di bagian dasar Ci Cenang. Sungai yang mengalir membelah lembah Pasir Banceuy, kemudian bertemu dengan Cupunagara di sebelah timur Desa Sanca. Di dasarnya ditemui kolam lebar dengan luas kelilingnya kurang lebih 50 meter. Kolam tersebut berbentuk melingkar, dengan bagian lebih dalam tepat tempat air jatuh. Tebingnnya terjal disusun oleh lava yang tebal, sebagian tebingnnya telah longsor, membentuk ceruk akibat tererosi arus air.
Curug atau air terjun ini terletak di Dusun Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Tingginya kurang lebih 10 meter, bertangga dan membentuk tiga rangkaian curug dengan jarak yang berdekatan. Gawirnya terjal mencirikan sesar yang terbentuk, berarah barat ke timur sesuai dengan garis tepian air terjun. Disusun oleh batuan beku hasil aliran lava Gunung PraSunda umur antara 560.000 hingga 500.000 tahun yang lalu (Soetoyo, drr., 1992). Sebuah letusan kelas proksimal yang dicirikan tinggi kolom letusannya mencapai 22 km lebih, kemudian materialnya menyebar ke segala arah. Endapan piroklastinya masih bisa disaksikan kini di sekitar tambang pasir batu Tugumukti, Cisarua, KBB. Berupa endapan tebal berlapis-lapisan, berupa endapan tefra yang disusun oleh tuf halus, kasar dan pumice.
Aktivitas vulkanisme berikutnya adalah letusan efusif, menghasilkan aliran lava dari pusat letusan Gunung PraSunda. Aliran lavanya mengalir ke arah timurlaut-barat, tersingkap di sekitar Pasir Muncang-Pasir Bedil-Pasir Palasari, Cisalak Subang, membentuk punggungan perbukitan yang ditoreh oleh DAS Ci Punagara. Diantaranya sungai Ci Badak yang berhulu di G. Bukittunggul, Ci Kendung yang berasal dari G. Kendung, dan Ci Cenang-Ci Panguseupan dari lereng G. Tangkubanparahu. Sungai-sungai tersebut menyingkapkan lava yang terbreksikan, akibat tekanan pada saat pembekuan. Strukturnya kekar lembar, kekar kolom hingga terdeformasi kuat (breksiasi).
Topografinya berupa lereng, didominasi lereng terja di bagian selatan, kemudian melandai ke arah selatan. Dengan demikian arah aliran air berjalan ke arah utara, melalui Ci Punagara kemudian bermuara di Indramayu. Batuan dasar lava tersebut menjadi alas aliran anak-anak sungai Ci Punagara, membentuk jeram yang dalam dan curug. Menandakan aliran airnya deras sepanjang masa, ciri sungai muda dengan bentuk penampang cenderung seperti huruf “v”. Ciri selajutnya adalah terbentuknya lubang-lubang diameter 30 cm hingga 1 meter, disebut pothole. Aliran lava PraSunda tersebut sebagai dasar mengalirnya DAS Ci Punagara di bagian utara. Di aliran sungainya, terbentuk air terjun dengan bentuk yang memesona. Diantaranya Curug Cibeusi di sekitar Cibeusi, kemudian Curug Mahpar, Curug Bentang yang bertangga dan memiliki tiga jeram terjal.
Curug-curug tersebut merupakan sebagain dari pesona alam yang tersingkap. Cibitung-Sanca masih menyisakan rahasinaya yang belum diwartakan, perlu penelusuran lagi untuk menemui rahasia bumi di bawah naungan Kaldera Sunda-Tangkubanparahu dan Kaldera Cibitung-Cupunagara.