Dua wajah G. Masigit bagian timur yang masih baik, sedangkan bagian baratnya hancur.

Pada peta tematik geplogi lembar Cianjur (1972), Gunung Masigit merupakan tipe lokal (local type) Formasi Rajamandala. Yang disusun oleh batuan karbonat, diendapkan pada kondisi laut dangkal umur Oligo-Miosen. Tebalnya berdasarkan perkiraan penampangnnya berkisar 60-100 meter (Sudjatmiko, 1972).

Terletak di Desa Gunung Masigit, Citatah, Kabuapten Bandung Barat. Merupakan bagian dari perbukitan Karst Citatah yang membentang dari Tagog Apu disebelah timur hingga memanjang ke sebelah barat Rajamandala di Kabupaten Cianjur.

Sebagian kecil kawasan karst Citatah telah ditetapkan sebagai Kawasan Bentang Alam Karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Penerbitan Surat Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 1830 K/40/MEM/2018 berdasarkan kepemilikkan komponen geologi yang unik, sebagai pengatur alami tata air dan penyimpanan ilmiah. Sehingga perlu dilindungi keberadaanya.

Namun saat ini kondisi bentang alam Karang Panganten sebagian besar telah hilang, akibat kegiatan penambangan kapur tohor dan batugamping. Disisi sebelah baratnya telah beroperasi pabrik di Kampung Cinta Laksana, Desa Gunung Masigit yang mengerjakan bahan baku semen milik PT Parahyangan Kapur Bumi Indonesia atau PT PKBI. Beroperasi sejak 2016 melalui SK Notaris AHU-0007177.AH.01.02.TAHUN 2016. Perusahaan pertambangan yang bergerak dalam produksi kapur menjadi kapur giling.

Sisi sebelah barat yang telah habis ditambang.