Pemandangan ibu kota Jakarta dengan latar Gunung Gede Pangrango, dari balik kabin pesawat komersial. Sudut pandang oblique, dilihat dari utara ke selatan, kota Jakarta yang masih diselimuti kabut, menjelang matahari tinggi. Di bagian selatan, Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak, memagari ibu kota, dengan batas Bogor, Cianjur dan Sukabumi di  Provinsi Jawa Barat.

Dari arah pandang pantau Utara Jakarta, terlihat aluvial Jakarta ke arah utara dan barisan perbukitan dan pegunungan berada di sebelah selatannya.

Gunung Gede-Pangrango masuk ke dalam klasifikasi gunungapi strato, dicirikan dengan bentuk kerucut. Ditegaskan kembali melalui bidang perlapisan yang tersingkat, tepat di lingkar kawah utama Gunung Gede. Disebelah timurnya terlihat kerucut yang duduk berdampingan dengan kerucut Gunung Gede. Disebut Gunung Pangrango. Berbeda dengan kegiatan gunungapi Gede, Pangrango merupakan generasi awal pembentukan sistem gunungapapi Gunung Gede-Pangrango.

Pembentukan genearasi terakhir Gunung Gede, lereng-lereng gunungnnya berkembang jauh ke arah selatan dan tenggara. Sedangkan pada bagian barat dan utaranya dibatasi kerucut Gunung Pangrango. Keduan kerucut tersebut merupakan gunungapi kembar.

Di sebelah utara tubuh gunungapi ini dibatasi oleh komplek gunugapi tua generasi awal. Lebih ke arah selatan di sekitar lerengnnya lebih terjal dibandingkan dengan lereng lainya. Bentang alam tersebut merupakan ciri topografi yang kasar, hasil kegiatan erosi yang telah berlangsung dalam waktu lama berupa lambah yang dalam. Bentuk demikian merupakan ciri kegiatan aktifitas volkanik yang berpindah ke arah utara atau ke arah endapan gunungapi yang lebih muda.

Arah pandang utara ke selatan, terlihat kerucut khas G. Gede-Pangrango.