Lalaya atau binatang nokturnal kelelawar. Masyarakatnya lokal menamainya demikian, menandakan terdapat habitat kelelawar di zona terang atau dibagian mulut gua. Penelusuran gua Lalay, gua karst di Kampung Cipanas, Desa Sawarna Induk, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten. Menuju lokasi ini ditempuh jarak sekitar 2.63 km dari jembatan gantung Sawarna ke arah timur.

Gua ini membentuk sistem khas ornamen gua yang disususun oleh batuan karbonat, dengan lorong yang bertingkat dan ditemui pula ornamen gua seperti staglaktit, staklamit, straw, dripstone, micro gourdam hingga kolom yang mulai bersatu. Pengelolaan kawasan gua ini diusahakan oleh karang taruna Desa Sawarna Induk, yang digagas oleh Hendi, selaku pemandu dan manajemen wisata lokal. Menurut keterangannya, untuk memudahkan pembagian penelurusan gua, ia membagi tiga segmen, dengan jarak tempuh dan tingkat kesuitan berbeda. Pergerakan mulai dari berjalan bebas, merangkat hingga merayap.

Dalam penelurusan ini, menggunakan segmen berwarna kuning di peta wisata, yang tertera di ruang tiket wisata gua Lalay. Beberapa segmen ini tidak dibuka untuk umum, dengan tujuan menjaga kelestarian ekosistem gua.

Dome di Gua Lalay, dihiasi ornamen gua yang menandakan perkembangannya tidak terganggu dan stabil. ©2014 Deni Sugandi
Ornamen gua yang terbentuk berupa stalatit, stalagmit, batualir, kolom hinga gourdam. ©2014 Deni Sugandi