Gunung Purba, Desa Nglanggeran di Kecamatan patuk, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogakarta. Kawasan Gunung Api Purba dan Embung Kebun Buah Nglanggeran) Kebun Buah Nglanggeran, diresmikan 19 Februari 2013 oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X.

Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara Gunung kidul, dengan ketinggian antara 200 hingga 700 m, di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Litologi kawasan ini disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamanya memiliki keindahan dan secara geologi menarik, karena termasuk gunung api purba. Komplek gunung purba ini terdiri dari beberapa situs geologi diantaranya Gunung Kelir, sumber Air Comberan, gunung Gedhe-puncak tertinggi, Gunung Bongos, Gunung Blencong, Gunung Buchu. Kegiatan kegunungapian yang berlanngsung sekitar 20 juta tahun lalu (akhir Miosen Awal) menghasilakan runtuhan batuan gunungapi seperti breksi gunungapi, aglomerat dan lava. Batuan selanjutnya terkekarkan dan tersesarkan, serta membentuk morofologi kubah. Situs geologi ini menjadi lokasi tipe Formasi Nglaggeran. Di daerah tinggian bukit dibangun embung kecil untuk mengairi tanaman agroindustri seperti durian non-kolesterol, kelengkeng, manggis dan sebagainya. Desa Pitu di situs geologi ini memiliki keunikan tersendiri, karena sejak dahulu hingga sekarang secara turun temurun desa ini hanya dihuni oleh tujuh keluarga. Fenomena geologi yang bisa melihat pelapuka mengulit bawang pada komponen breksi gunungapi.

Gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun silat, terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Batu penyusunnya adalah tumpukan materila vulkanik tua, breksi. Deretan gunug batu andesit mempunya bentuk beragam, seperti gunung Buchu, Gunung Kelir, Gunung Bongos, Gunung Blencong dan mempunya dua puncak tertinggi; Puncak barat dan puncak timur. Ketinggian gunung sekitra 700m.

Tubuh gunungapi bawah laut, disusun aglomerat.