PRASASTI I
NIHAN TAPA KAWA-LI NU SYA MULYA TAPA BHA-GYA PAREBLI RAJA WAS-TU MANGADED DI KUTA KAWA-LI NU MAHAYUNA KADATUAN-SURA WISESA NU MARIGI SA-KULILING DAYEUH NU NAJUR SAGALA DESA AYAMA NU PANDEURI PAKENA GAWE RAHAYU PAKEUH HEUBEUL JA-YA DINA BUANA. Diterjemahkan oleh K.F. Holle, 1867)
Yang bertapa di Kawali ini adalah yang berbahagia Prabu Raja Wastu yang bertahta di kota Kawali, yang memperindah Keraton Sura Wisesa, yang membuat parit sekeliling ibu kota, yang mensejahterakan seluruh negeri, seoga ada yang kemudian membiasakan berbuat kebajiakan agar lama berjaya di dunia.
HAYLIA DI PINAH PONAH-HAYUA DI CAWUH CAWUH-IA NAKER INA AGER-INA NINCAK INA REMPAG
Jangan dirintangi-janganlah diganggu-yang memotong akan hancur-yang menginjak akan roboh
ASTANA GEDE KAWALI CIAMIS
Prasasti Kawali Astana Gede atau disebut juga Situs Kawali. Komplek peninggalan kerajan Galuh, abad ke-14 Masehi. Pada masa lalu disebut Sanghiang Lingga Hiang, punden berundak tempat pemujaan raja-raja Kawali penganut agama Hindu. Terdapat 6 buah Prasasti, Batu panglinggih, 2 menhir dan mata air Cikawali dan makam para raja, diantaranya makam Adipati Singacalak, raja Kawali tahun 1643-1718 masehi, keturunan Sultan Cirebon penganut agama Islam. Astana Gede Kawali dahulu sebagai pusat pemerintahan raja – raja yang pernah bertahta ditempat ini adalah Prabu Ajiguna Linggawisesa, yang dikenal dengan sebutan Sanglumahing Kiding, Prabu Ragamulya atau Aki kolot, Prabu Linggabuwana yang gugur pada peristiwa bubat, Rahyang Niskala Wastukancana Yang meningalkan beberapa prasasti di Astana Gede ( situs kawali) dan Dewa Niskala anak dari Rahyang Wastukancana.
Lokasi peninggalan sejarah dan purbakala ini tepatnya berada disebelah utara atau 27 km dari ibu kota kabupaten Ciamis letaknya berada dikaki gunung sawal disebelah selatan sungai cibulan, yang mengalir dari barat ke timur, disebelah timur berupa parit kecil dari sungai cimuntur yang mengalir dari sebelah utara ke selatan, sebelah utara sungai cikadongdong dan sebelah barat sungai cigarunggang.
Tahun 1914 Oudhekumdige Diens mengadakan inventarisasi data arkeologi di astana gede ini. Tahun 1982 direktorat perlindungan pembinaan sejarah dan purbakala jakarta mengadakan studi kelayakan pemugaran situs. Tahun 1984 mengadakan pengujian arkeologi ( field check )di lapangan dalam rangka pembangunan cungkup. Tahun 1993 tim puslit arkenas dan balar bandung mengadakan pedataan arkeologis, hasilnya menunjujkan bahwa situs astana gede kawali berasal dari masa prasejarah, klasik dan islam, seperti yang telah disebutkan dimuka.
Sedangkan yang pertama menemukan adalah Thomas raffles pada tahun 1817 diteruskan oleh gubernur jendral Dumer van twiest tahun 1853, Priederik tahun 1855, Burumund tahun 1867, tuan Veth tahun 1896, Pleyte tahun 1911, De Haan tahun 1912 dan dipugar oleh puslit arkenas tahun 1984 – 1985 sedangkan pemagaran oleh suaka peninggalan sejarah dan purbakala dari banten pada tahun 1992-1993 dan yang penuh mengekakavasi dari balar dan suaka.
