Bentuk kerucutnya tampak sangat jelas, bila dilihat dari sisi sebelah utara atau dari Perkebunan Cinanggerang, Kabupaten Sumedang. Tumbuh ditengah-tengah sistem G. Kerenceng, dengan bentuk kawah berupa bentuk tapal kuda membuka ke arah baratlaut, menandakan zona lemah hasil kegiatan letusan dimasa lalu. Dalam peta Rupa Bumi Indonesia, lembar Cicalengka (2001), dituliskan memiliki tinggi 1133 m dpl., namun tidak menyebutkan nama kerucut tersebut. Bila arah orientasi dari utara ke selatan, di sebelah timurnya adalah kerucut Pasir Leutik 1271 m dpl., Perbukitan runcing tersebut merupakan sistem gunugapi Kareumbi-Kerenceng yang berada di tiga perbatasan kabupaten. Diutaranya masuk ke dalam wilayah Sumedang, bagian lereng selatan di Kabupaten Garut dan sebelah barat milik Kabupaten Bandung. Intrusi berbentuk kerucut tersebut bagian dari kompleks G. Kareumbi 1685 m dpl., dengan beberapa kerucut (puncak). Diantaranya puncak G. Pangukusan 1570 m dpl., kemudian diselatannya adalah kerucut G. Kerenceng 1742 m dpl. Arah letusannya ke utara, membentuk lembah yang dalam yang diapit oleh lingkar kawah hasil letusan G. Kerenceng. Bila dihitung dari gawir kawahnya menggunakan google maps, luas lingkarnya lebih dari 8 km. Dengan demikian G. Kareumbi-Kerenceng merupakan kelas kaldera.