Tidak terlalu banyak informasi mengenai sejarah komplek makam tua di Gampong Lam manyang. Pemakaman tua yang terletak di pesisir utara Aceh Besar. Tepatnya di lahan terbuka, dekat pantai Lam Awee, Peukan Bada. Keberadaanya hampir tidak terawat, dan terlupakan oleh waktu. Namun gelombang besar yang melanda pantai utara ini menyingkapkan nisan-nisan yang tersebar hingga sekitar ke wilayah penduduk. Makam tersebut sebagian telah tidak utuh, diciriakn dengan nisannya yang telah belah, miring hingga sebagian hilang.

Komplek  makam tua di Gampong (kampung) Lam Manyang, Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Berbatasan dengan Kota Banda Aceh di sebelah timur laut.  Menurut penduduk di Kampun Baru, makam ini muncul dan disapu berserakan oleh peristiwa tsumai 2004, dan banyak ditemui serpihan dan fragmen pecahan botol dan keramik.

Dilihat dari ornamen dan bentuk nisan, diperkirakan berasal dari kerajaan pra-Islam di pesisir Aceh yang merupakan jalur perdagagan, yang berhadapan langsung dengan laut Andaman. Melalui tim Peneliti Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Aceh Besar, menemukan sejumlah nisan dan kompleks pemukiman kuno di Gampong Lam Pageu, Kecamatan Peukan bada, Aceh Besar yang sudah terendam air laut. Diidentifikasi diantaranya beripologi plak-pleng, dan sisanya berasal dari era Aceh Darussalam. Selain itu ditemukan pula tembikar yang berasal dari zaman Song dan Yuan, termasuk tembikar tertua, menandakan lokasi tersebut sudah dihuni sejak abad ke-13 M

Nisan yang masih tersisa sejak disamu tsunami 2004 di Gampong Lam Manyang, Aceh Besar
Nisan yang terlantar, ditutupi vegetasi di Gampong Lam Manyang