Beberapa nisan tersebara di perbukitan sekiar Lamreh. Ada yang masih tegak, tertutup tumbuhan hingga beberapa bagian telah hilang. Hancur oleh waktu dan cuaca, atau oleh ulah manusia.

Bentuknya beragam ukuran, bentuk silinder seperti lingga hingga bentuk segi empat memananjang. Dihiasi oleh aksara arab, meandakan tinggal peradaban Islam di semenanjung utara Aceh.

Gampong (desa) Lamreh dan Kuta Leubok di pesisir laut Selat Malaka, di Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, sebelah timur kota Banda Aceh. Lamreh berada di teluk disebut Krueng Raya, pelabuhan Malahayati. Secara umum, perbukitan ini disusun oleh batugamping dan ditemui nisan-nisan tinggalan Kerajaan Lamuri. Dari hasil penelitian nisan tertua berusia 1462 M. Menurut peneliti Husaini Ibrahim meyatakan bahwa situs Lamuri adalah sebuah kerajaan di masa Hindu-Budha dan Islam abad ke-15 M, dapat diungkapkan dengan berbagai temuan artefak di kawasan Lamreh. Penyelamatan kawasan situs sejarah ini menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

Salah satu nisan di Lamreh