Kebutuhan air siap minum sudah ada sejak Kolonial Belanda di Bandung. Diusahakan pertama kalinya oleh keluarga Steenbeek, melalui pabrik pengemasan air mimum dalam kemasan. Setidaknya telah ada beroperasi sejak awal 1923 di daerah Lengkong, Bandung. Nama usahanya didaftarkan atas nama Kleine, usaha dalam skala kelas menengah.
Pada saat itu, perusahaan tersebut memang masih berskala kecil, namun apa yang sudah terlihat sejak pembukaannya, semakin jelas terlihat seiring berjalannya waktu, yaitu kegigihan yang tak kenal lelah dari pemiliknya, Bapak dan Ibu Steenbeek, serta upaya mereka untuk menjadikan pabrik mereka sebagai yang paling higienis di Hindia Belanda.
Semua awal memang sulit, dan usaha muda ini telah mengalami kesulitan-kesulitan tersebut secara langsung. Namun, mereka selalu berhasil mengatasi kendala-kendala tersebut, dan hasil dari kerja keras ini adalah pabrik besar yang mulai beroperasi di Naripan pada 10 Mei 1930. Pabrik ini merupakan permata dalam hal higienis dan dianggap oleh para ahli bukan sebagai yang terbesar, tetapi sebagai yang paling modern dan higienis di negeri ini. Demikianlah prinsip yang dianut oleh pemilik pada saat itu telah diterapkan dengan gemilang hingga saat ini.
Pabrik air mineral Malabar berhasil mempertahankan pelanggannya. Pelanggan besar seperti Maison Bogerijen, Societeiten Concordia, dan Ons Genoegen, serta beberapa Societeiten militer, telah menjadi pelanggan tetap pabrik sejak didirikan, sementara Malabar adalah pabrik dengan omzet terbesar di kota ini. Tentu saja, Bandung beruntung memiliki perusahaan yang dikelola dengan sangat baik seperti ini, sementara kemajuan yang dicapai dalam tujuh tahun terakhir merupakan puncak dari kerja keras keluarga Steenbeek.
