Berangkat dari Soreang, Kabupaten Bandung, kemudian mengambil jalan desa dari Alun-alun Soreang ke arah Desa Sukamulya melalui Simpang Lima Gunung Geulis. Jalannya kelas desa yang sebagian ruas telah dibeton. Menapaki kontur perbukitan sehingga harus naik danmelalui turunan terjal. Jalan mengikuti punggungan Desa Buninagara ke arah barat, mengikuti punggungan perbukitan. Dari titik ini ketinggiannya sudah di atas seribu meter di atas muka laut, sehingga bisa melihat panorama tanpa terhalang. Secara teknis perjalan ini memotong satuan gunungapi purba Soreang-Cililin. Total jarak sekitar 4,5 km, didominasi jalananya sedikit terjal hingga terjala berbelok tajam. Setelah lepas dari Desa Buninagara ke arah barat, mengikuti lereng G. Aul. Terus mengikut jalan Muara Pasir Kujang kemudian akan tiba di Sukamulya. Dilokasi ini pemandangan terbuka kesegala arah, karena titik lokasi ini lebih tinggi dari gunung-gunung yang ada disebelah barat Soreang. Bila cuaca baik bisa menerawang jalur pegununganapi selatan Jawa Barat, Gedung Sabilulungan Soreang, dataran rendah Ciparaya (the great plains Ciparay), Saguling hingga mender Ci Tarum.
Dari Peta Geologi Lembar Garut. Alzwar, drr., (1992), menyebutkan untuk wilayah ini disusun oleh batuan gunungapi Umur Miosen Akhir, atau sekitar 8-5 juta tahun yang lalu. Menandakan bahwa kerucut-kerucut yang terlihat dari arah Soreang hingga Cililin merupakan sistem gunugapi purba.