Dari arah Garut, kemudian dilanjutkan kearah selatan. Sekitar 40 menit, tiga diperbatasan kabupaten, sekitar Sindangkasih ke Salawu. jalanannya meliak-liuk mengikuti tekuk lereng gunung, menapaki perbukitan yang sejajar dengan arah pengaliran sungai. Arahnya dari baratlaut ke tenggara, membelah kaki gunung Cikuray dan Karacak. Lembahnya ditempati oleh pesawahan, terhampar luas luas dari Sindangkasih hingga Salawu timur. Menandakan tanahnya subur, produk gunungapi dimasa lalu. Airnya tidak pernah berhenti mengalir, melalui sungai-sungai kecil kemudian bergabung dialiran Ci Wulan.

Sungai yang membelah Salawu, mengalir ke selatan sejauh 114 km. Dalam perjalannya membelah kota Tasikmalaya, kemudian bermuara di muara sekitar Cidadap, Mandalajaya, Tasikmalaya. Hulunya disumbang oleh tiga gunungapi purba, Cikuray, Karacak dan Galunggung

Disekitar Salawu, sungai tersebut mengalir deras. Alirannya mengangkut batuan gunungapi, dalam bentuk bongkah dalam berbagai ukuran. Diendapkan disepanjang sungai, berupa batuan gunungapi yang membundar. Berbentuk demikian karena dalam perjalannya, salaing beradu-dari ukuran blok kemudian menjadi bongkah-bongkar sukuran bola sepak.

Sungai ini memisahkan dua satuan batuan. Sebelah selatanya disusun endapan batuan gunungapi Cikuray. Berupa bermacam-macam ukuran gunungapi (eflata), dan aliran lava (Qyc). Kemudian disebelah utaranya, disusun batuan gunungapi yang lebih tua yaitu Kracak-Puncakgede. Berupa tuf kaca halus, tuf sela, mengandung lapilli batuapung, breksi lahar dan lava (Qkp).

Bentang alamnya sangat memikat, sehingga menjadi ideal sebagai pemukiman. Seperti kesatuan adat yang menempati lembah Salawu, Neglasari, Salawu. Kampung yang dibangun ditepi Ci Wulan, dihuni oleh masyakarat yang masih memegang aturan adat Sunda buhun.

Lembah Salawu, sejajar dengan jalan utama Tasik-Garut dan Ci Wulan.
Dataran banjir Ci Wulan, ditempati sawah.