Pemakaman tentara Nazi Jerman Deutscher Soldatenfriedhof atau Tugu Peringatan untuk menghirmati prajurit jerman yang telah gugur, terletak di Cikopo, Bogor, Jawa Barat. Pemakaman ini membuktikan kehadiran kapal selam U-Boat Jerman di Indonesia tahun 1943 seiring dengan pendudukan Jepang di Indonesia. U-Boat diperbantukan untuk mengamankan perairan Indonesia dari Sekutu, di utara Jawa ditempatkan U-168 dan U183. Di laut selatan beroperasi U-196. Di perairan timur U-537, termasuk kapal selam U-195 dan U-129 yang diperbantukan operasi. Hitler menurunkan pasukan kapal selam, selain mengamankan dari sekutu, juga mengawal transportasi tertutup untuk membawa timah, molybdenum, karet dan kina yang dipenuhi oleh perkebunan di Sumatera dan Jawa. Di makam Cikopo, disemayamkan serdadu jerman yang tewas dalam pertempuran kemerdekaan Indonesia pertama, yaitu tiga perwira yang dibunuh tentara Indonesia, lima lainya meninggal karena sakit dan ada pula yang tertembak dalam perjalanan kereta api dari Bandung ke Jakarta. Terdapat sepuluh orang Jerman yang dimakamkan di pekuburan Arca Domas, di kaki Gunung Pangrango, Bogor. Serdadu-serdadu Jerman yang meninggal di Indonesia dimakamkan di Arca Domas, Cikopo, yang berada di kaki Gunung Pangrango, Bogor.
Di pemakaman tersebut terdapat tugu yang didirikan pada tahun 1926 sebagai peringatan atas Skuadron Asiatik (Ostasiatischen Beschwader), satuan angkatan laut Jerman pada Perang Dunia I yang melakukan tugas perang di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada tanggal 1 November 1914 mereka melakukan konvoy besar-besaran di Coronel, perairan Chili. Dari situ mereka melakukan pelayaran ke Buenos Aires. Disana kapal perang Inggris yang berpangkalan di kepulauan Falkland (Malvinas) menghadang dan menyerang mereka. Dari sekian banyak kapal, hanya satu yang selamat, dan banyak serdadu Jerman yang tewas!
Kembali ke pemakaman Cikopo. Mungkin anda menyukai sajak-sajak J.J. Slauerhoff. Nah, tempat itu juga jadi semacam “kubur terhormat bagi pelaut”. Tapi bukan Cuma itu. Kuburan itu juga merupakan jejak tersendiri bagi kolonialisme Eropa di Hindia Belanda. Di situ orang bisa mengingat betapa Jerman bukan hanya pernah mengirim serdadu ke sini, tapi orang Jerman juga pernah membuka perkebunan yang amat luas disini yang kemudian sebagian kecil darinya menjadi kompleks pekuburan yang kini menjadi Arca Domas.
Tugu Pahlawan Jerman, Arca Domas adalah sebuah kompleks yang terdiri dari sebuah tugu dan tanah pekuburan dengan sepuluh makam tentara Jerman dengan nisan berbentuk salib besi berwarna putih salju. Delapan nisan masih dikenal namanya, sementara dua lagi sudah tidak dapat dikenali dan tidak bernama. Dari batu-batu nisan ini dapat diketahui bahwa para tentara Jerman yang dimakamkan di situ meninggal dunia pada 1945. Bentuk salib nisannya menyerupai tanda tambah dan sangat besar dan berbeda dengan salib Belanda. Kompleks pekuburan kecil ini dinaungi sebuah pohon besar yang tinggi dan sangat rindang.
