Tegak berdiri menjadi tanda batas perairan dangkal di utara Pulau Belitung. Menara yang dibuat untuk memberikan arah navigasi laut, untuk jalur pengarungan kapal laut yang melintasi celah sempit Selat Karimata yang menghubungkan laut Tiongkok Selatan dengan Laut Jawa. Dibangun di atas pulau kecil yang disusun oleh bongkah batuan granit, dengan tinggi kurang lebih 50 meter.…
Pulau Pandan Belitong
Bongkah granit yang tersingkap di sebelah selatan pulau Belitong. Di pantai Pulau Pandan,Tanjung Kelumpang, Simpang Pesak, East Belitung Regency, Bangka Belitung Pantai pulau Pandan didominasi pemandangan batu granit. Pulau kecil tersebut dipisahkan oleh air laut, dengan kedalaman satu meter pada saat pasang. Didapati sisipan kuarsa pada batu granit memanjang, maka tampak seperti tambang yang berlilit.…
Batu Buyong Belitong
Terletak di kawasan tanjung Batu Itam, Simpang Pesak, Belitung Timur. Didapati batu granit yang bertengger di atas batu granit besar. Pemandangan laut sangat indah, didominasi bentang batuan granit hingga bibir pantai. ©2014 Deni Sugandi, All Right reserved, no reproduction without prior permision
Beripat Beregong Belitong
Bentuk seni beladiri dan tari berasal dari Belitung. Beladiri yang menggunakan rotan sebagai alat pukul, tanpa menggunakan perisai, dan dimainkan oleh dua orang. Dengan diiringin musik tabuhan, pemain berusaha memukul lawan di bagian punggung. Pemenang akan diperlihatkan dengan memukul telak beberapa kali lawannya. Seni ini konon lahir dari memperebutkan seorang gadi di Kelekak Gelanggang (sekarang…
Jejak Antroposen di Belitong
Pemandangan dari balik jendela kabin pesawat komersial sebelum mendarat di badara Hanandjoeiddin Belitung. Terlihat bekas galian timah, kaolin, pasir kuarsa dan mineral lainnya yang terhampar di bentanglahan Belitung dan Belitung Timur. Fisiografi pulau Belitung dari barat ke timur terdiri dari geantiklin barisan, kaki-kaki perbukaitan, muka pegunungan dan perbukitan bergelombang serta daratan aluvial. Geantiklin barisan terbentuk…
Menaksir Granit Belitong
Sejak subuh tadi udara masih basah, menandakan angin barat yang mengayun-ayunkan kapal oleng ke kiri dan ke kanan. Dengan sigap pengemudi perahu kayu mengarahkan haluan, kadang memperkuat putaran baling-baling. Tidak harus melawan, tetapi mengikuti arah angin sekaligus harus mampu membaca ombak, jelas pengemudi kapal dengan tenang. Sejak meninggalkan dermaga Tanjung Kelayang, saya disuguhi bongkah-bongkah batu…