Berikut laporan perjalan wisata, ditulis di harian umum De locomotief, 12-09-1939. Wisata satu hari ke sekitar lereng barat G. Slamet. Dilakukan oleh Ned. Ind. Natuurhistorische Vereeniging, atau perkumpulan sejarah alam Hindia Belanda.
Cabang Tegal dari Persatuan Sejarah Alam Hindia Belanda, yang menunjukkan kehidupan perkumpulan yang aktif, mengumumkan sebuah wisata menarik pada Minggu, 24 bulan ini, ke perkebunan teh Kaligoea dan kebun hutan antara Kaligula dan Sirampog. Peserta dari Tegal dan sekitarnya akan berkumpul pada pukul 6 pagi di Ir. Lammingaplein. Segera setelah pembagian penumpang, rombongan akan berangkat ke Bumiayu, di mana peserta dari luar Tegal akan dijemput di pasanggrahan setempat sekitar pukul 7 pagi. Kemudian bersama-sama mereka akan berkendara melalui Kretek menuju perusahaan Kaligua (Pandansari, Brebes), yang diharapkan akan tiba pada pukul 8.30 pagi. Lokasi perusahaan teh ini berada pada ketinggian 1500 meter; kebun-kebunnya berada pada ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.
Sebelum tiba di Kaligua, akan ada singgah sebentar untuk mengunjungi Danau Telaga Rajeng (Pandansari, Brebes). Setelah disambut oleh administrator perusahaan dan Ny. Bennebroek Evertsz, rombongan akan mengunjungi pabrik teh.
Setelah itu, sekitar pukul 10 pagi, rombongan berangkat dengan mobil dari Kaligua menuju Kalikidang, di mana jalan raya berakhir. Perjalanan kaki kemudian dimulai melalui Igerklanteng, di mana rombongan akan beristirahat sejenak di pasanggrahan, menuju Graul (Graul Kaligiri ?). Durasi perjalanan ini, yang berlangsung di sepanjang jalan yang sangat baik dan hampir selalu menurun, akan memakan waktu sekitar 4 jam, termasuk istirahat selama 0,5 jam. Bagian perjalanan ini dipimpin oleh arsitek hutan dari Boemiajoe.
Kita akan melewati hutan akasia dan menikmati pemandangan yang indah. Di Graul, kita akan beristirahat di pasanggrahan milik Tuan Tan Siang Tjwan dari Bumiayu, yang dengan baik hati telah menyediakan tempat ini untuk para peserta perjalanan yang lapar dan haus.
Melewati hutan akasia dan menikmati pemandangan yang indah. Di Graul, para peserta ekskursi beristirahat di pasanggrahan milik Tuan Tan Siang Tjwan dari Bumiayu, yang dengan baik hati menyediakan tempat ini untuk para peserta ekskursi yang lapar dan haus. Sementara itu, mobil-mobil dari Kalikidang, Bumiayu, dan Sirampog diperkirakan telah tiba di Graoeh. Perjalanan pulang diperkirakan dapat dimulai sekitar pukul 15.30. Jarak total yang harus ditempuh oleh mobil-mobil tersebut adalah 200 kilometer. Anak-anak di atas 10 tahun boleh ikut dalam perjalanan ini kalau mau. Biaya untuk penumpang ditetapkan sebesar f 3,50 per orang. Mobil-mobil harus sangat andal karena rute Kretek-Kaligua yang curam, dengan ketinggian sekitar 1500 meter dalam jarak 16 kilometer. Selain itu, anggota yang menyediakan mobilnya harus memiliki sopir untuk mengemudi dari Kalikidang ke Graul. Disarankan juga untuk membawa sepatu hiking (sebaiknya sepatu berkait); botol minum berisi teh untuk dibawa selama perjalanan, dan membatasi beban mobil (maksimal 4 orang).
Bagi mereka yang menyewakan mobilnya, disediakan sopir untuk perjalanan dari Kalikidang ke Graul. Disarankan juga untuk menyiapkan sepatu hiking (sebaiknya sepatu berkait); botol minum berisi teh untuk perjalanan, serta membatasi muatan mobil (maksimal 4 orang). Bagi mereka yang mungkin menganggap bahwa perjalanan ini berat, kami sampaikan bahwa ini adalah perjalanan yang menantang, tetapi tidak melelahkan. Selain itu, di Kaligua disediakan beberapa kuda untuk perjalanan ini, yang dipimpin oleh Bapak W. R. Baeuwkes. pengawas B. B. di Brebes, pendaftaran dapat dilakukan selama ceramah Bapak Dr. Toxopeus pada hari Jumat, 15 bulan ini di soc. De Slamat, atau melalui sekretaris, Bapak Jhr. Th J. M. de Villeneuve. K.P.M.-we 8; paling lambat tanggal 16 bulan ini.