Awan tebal menantang di depan, maka dari ketinggian 2.000 feet atau sekitar 600 meter, menara pangawas Nusa Wiru menyarankan naik di 4.000 feet. Lambat laun, awan terbelah oleh hembusan angin bara dari laut, yang sedari tadi dingin, kemudian menjadi hangat. Garis pantai memandu pesawat, menuju muara Kali Ijo, pantai Ayah, yang membatasi kabupaten Cilacap dan Kebumen. Dari titik inilah, formasi kars Gombong Selatan masih terselimuti kabut pagi, seperti enggan menampakan dirinya. Dari titik pandang ini, bukit kapur tersebut ditutupi vegetasi hijau, nampak seperti hamparan permadani, dipagari pantai Ayah dibagian selatan. Pesisir selatan Jawa, menjadi lain bila ditatap dari ketinggian. Pemandangan ini hanya bisa dilihat bila berada diketinggian tertentu, dan memungkinkan bisa melakukan manuver sesuai pilihan sudut pandang. Wahana yang paling tepat untuk mengantarkan petualangan ini adalah, menggunakan wahana pesawat ultra ringan-trike.
Berbeda dengan wahana tanpa awak, seperti balon udara, quadcopter atau layang-layang, wahana ini memberikan kebebasan untuk mengatur sudut, karena si pemotret turut serta. Selain itu, pesawat ultra ringan bisa terbang dititik rendah 500 feet, hingga tertinggi 10.000 feet, dengan kecepatan antara 60 hingga 120 km per jam, semuanya dikendalikan langsung oleh pilot berlisensi, dengan panduan dan aturan penerbangan, yang diatur oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Untuk urusan resiko, tentunya wahana trike lebih berbahaya, karena bergantung pada cuaca, kegagalan mesin maupun kesalahan manusia, mengantarkan pada kecelakaan fatal. Sedangkan pesawat tanpa awak, bisa dikendalikan dari jarak jauh dan aman bagi operatornya.