Lapangan kawah G. Wayang, terletak di lereng sebelah barat. Berhadapan dengan dengan perkebunan teh Sukawana yang dikelola olhe PTPN VIII. Perkebunan yang dibuka sejak masa kolonial ini, merupakan penyumbang komoditas teh dunia pada abad ke-19. Perkembangan budidaya teh di Priangan disebabkan adanya perluasan eksport pertanian (Fazri, 2022). Adanya kelanjutkan ekspor agrikultur dari pengenalan sistem tanam paksa dan perkembangan perkebunan besar, kemudian dilanjutkan sebagai warisan sistem taman paksa pada masa kolonial.
Kawah G. Wayang berupa lapangan seluas kurang lebih 20 Hektar. Dicirikan dengan kehadiran kegiatan alaterasi yang masih bisa disaksikan hingga kini. Dibeberapa tempat didapati bualan lumpur, lubang-lubang gas berupa uap air berupa fumarol dan hingga mengandung belerang. Di kawasan ini didapati kolam air panas yang dikelola melalui Pokdarwis, dibawah penguasaan PLTP Wayang Windu milik Star Energy Geothermal.
Kawah ini merupakan sistem panasbumi G. Wayang dan Windu. Gunungapi kembar yang membujur utara-selatan, terletak di dataran tinggi Pangalengan, Kabupaten Bandung. Merupakan lapangan bumi aktif di Jawa Barat yang diusakahan melaluk kegiatan eksplorsi panas bumi. Hingga tahun 2003 telah dilakukan pemboran 30 sumur, bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pembangkitan listrik panasbumi (PLTP) berskala 110 Mwe.
Gunungapi ini digolongkan tipe B, gunungapi yang pernah meletus setelah tahun 1600, kemudian dorman hingga kini. Umurnya Plistosen dengan produk letusannya berupa lava yang bersifat andesitik, berseling dengan breksi piroklastik berupa aliran dan jatuhan. Dari sisi hidrologi, kompleks Wayang-Windu merupakan bagain dari rangakain pembatas hidrologi yang membagi dua DAS di utara dan selatan Cekungan Bandung. bagian timur lereng Wayang-Windu masuk ke dalam DAS Ci Tarum yang bermuara di utara Jawa, sedangkan lereng sebelah baranya masuk ke DAS Ci Laki. Alirannya berakhir di pesisir selatan Jawa Barat.
Menuju lokasi bisa ditempuh dari kota Pangalengan, melaui PTPN Sukamanah hingga pemandian air panas Cibolang. Airpanasnya tidak pernah kering, karena didapati daerah resapan untuk reservoar meliput wilayah sekitar Pangalengan, Situ Cileunca, Perkebunan Malabar hingga Cibolang. Daerah air resapan ini penting, untuk menjaga kesetimbangan antar air yang masuk ke dalam sistem dan fluida yan gdiproduksi dengan cara melakukan konservasi air diperkukaan.