Perbukitan yang diselimuti oleh kabut, jelang matahari terbit di sekitar Legok Manuk dan Gunung Guha, Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Bentangalam yang terbentuk dalam waktu yang sangat panjang, ciri batas laut dangkal dan dalam, sejak Tersier. Perbukitan tersebut merupakan bagian dari Formasi Rajamandala, disusun oleh batugamping yang berumur antara Oligosen-Eosen (30-15 jt tyl.), mendakan pada masa tersebut merupakan lautan yang tenang. Setelah pengendapan batuan sedimen, kemudian fase penenggelaman kembali yang dicirikan oleh Formasi Citarum. Disusun oleh perselingan batupasir, batulempung. 5 jt tyl, kemudian terangkat dan terlipatkan oleh aktivitas tektonik. Perlipatan tersebut bisa dilihat dari posisi pengendapan batugamping yang miring, seperti terlihat di G. Masigit, dan Karang Panganten.

Seiring waktu rona buminya dibentuk oleh tatahan air hujan (meteorik), melalui proses pelarutan yang panjang. Dicirikan dengan fitur-fitur alam yang khas, seperti dolina, polje, goa-goa sungai bawah tanah hingga ornamen yang terbentuk di dalam goa. Keberadaanya sangat rapuh, mengingat sumber daya alam batugamping menjadi primadona kegiatan penambangan. Sebagian perbukitan karst Citatah sudah hilang di peta topografi. Kerucut tajam khas perbukitan karst, lambat laun lenyap karena kegiatan penambangan yang sangat masif.

Kabut jelang pagi, sekitar Legok Manuk, Cipatat, KBB
Lembah dan punggungan di Legok Cimanuk, dengan latar G. Guha