Pagar alam Gunung Bengreng yang disaksikan dari dataran rendah Tanggeung, Cianjur Selatan. Dari simpang Tanggeung-Pagelaran kemudian dilanjutkan ke arah selatan, akan membelah perbukitan yang memanjang barat-timur disebut Gunung Bengbreng. Gawir tegak yang membatasi Tanggeung di sebelah utara, dengan Cibinong, disebelah selatan, Cianjur selatan. Memanjang 26 km, barat ke timur. Dari Kertajaya di sebelah timur, hingga Bunisari Agrabinta di sebelah baratnya. Gawir tegak tersebut ditandai dari perbedaan litologi, kontak antaran dua formasi. Formasi Bentang (Tmb). yang menjemari dengan Formasi Kolaberes (Tmk). Di sebelah selatannya disusun oleh batupasir tuf, tuf kristal, dengan sisipan tuf, breksi tuf batuapungan dan breksi bersusunan andesit. Satuan dari Formasi Kolaberes umur Miosen Akhir atau sekitar 5 juta tahun yang lalu. kemudian disebelah utaranya disusun batuan sedimen laut dalam (turbidit). Formasi Bentang.disusun oleh runtuhan turbidit berupa batupasir tuf berlapis. Melihat gawir terjal tersebut mengidikasikan kompresi tektonik yang bekerja sekitar Plistosen, kemudian mengangkat blok sebelah selatan berupa sesar normal. Ciri blok sesar naik tersebut, dikuatkan keberadaan sagpond (kolam), Rawa Gede dan Rawa Tande Tanggeung.

Dalam kamus Bahasa Sunda-Inggris yang disusun Jonathan Rigg (1862), bermakna berjajar dalam satu garis tegak lurus. Dengan demikian bisa ditafsirkan kumpulan tinggian perbukitan yang membentuk garis memanjang barat-timur.

Dinding tegak yang terbentuk karena perbedaan batuan penyusun.
Dinding terjal berupa blok yang naik (hanging wall).