Bentang alam Bandung bagian selatan didominasi oleh endapan danau Bandung Purba. Merupakan daerah paling rendah, sekitar 659 m dpl. lebih rendah dari paras Ci Tarum. Sedangkan rata-rata elevasi pusat kota Bandung adalah diatas ketinggian 700 m dpl. Dengan demikian daerah terendah adalah di bagian selatan dan ke arah barat dari pusat kota.

Dicirikan oleh hamparan pesawahan yang luas, dan sejauh mata memandang adalah dataran luas. Di sebelah selatannya dibatasi oleh pungggungan perbukitan Umur Tersier, berupa perbukitan intrusi batuan beku Baleendah-Ciparay.

Dayeuhkolot dan sekitarnya disusun oleh endapan Danau Bandung purba, meulai terbentuk sejak 105.000 tahun yang lalu, Terjadi karena aliran Ci Tarum sebelah barat, tertetutup oleh produk letusan G. Sunda. Akibatnya terjadi pembendungan dan paras air naik membentuk badan air disebut Danau Bandung. Kota ini kemudian hadir setelah Danau Bandung Purba surut, sejak 20.000 hingga 16.000 tahun yang lalu. Proses pengeringannya sangat lama, sehingga didominasi oleh rawa-rawa yang menempati danau-danau kecil. Seiring waktu Ci Tarum terbentuk kembali, menoreh cekungan Bandung, mengalir ke arah barat membobol perbukitan breksi volakanik dan batugamping di Bandung Barat.

Wilayah Ciparay adalah dataran rendah, bagian dari dataran banjir aliran Ci Tarum. Sehingga tidaklah heran bila pada saat memasuki musim penghujan sering mengalami banjir. Terjadi karena luapan Ci Tarum hingga menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung.

Wilayah Ciparah saat ini didominasi oleh pesawahan, kemudian ke arah selatannya merupaan wilayah pemukiman padata penduduk. Dalam konsep pengembangan kota, Ciparay adalah kota penyangga Bandung di bagian selatan. Namun sering menghadapi kendala banjir tahunan. Dalam penelitia Hannan dkk., (2017), penyebab banjir di Cekungan Bandung, terutama disebelah selatan, karena kondisi DAS Ci Tarum yang dikelola dengan baik. Sehingga kawasan yang ada dalam wilayah administrasi Baleendah, Ciparay, Katapang, Dayeuhkolot dan Bojongsoang merupakan lokasi dengan bahaya tinggi yang cukup luas.

Datara rencah Ciparay (the great plain Ciparay), dibatasi pengunungan selatan. (c)Deni Sugandi
Foto lama dari udara, dari penerbitan Tropisch Licth, Dennis Mulder (1927).