Hujan baru saja reda, meninggalkan uap air yang naik. Hadir dalam bentuk halimun, merayap di puncak perbukitan. Cahaya matahari menerpa lembut sejajar dengan permukaan bumi, menandakan hari menjelang sore. Dalam balutan cahaya terlihat kerucut gunung Pasir Raja 1587 meter dpl., berdampingan dengan gunung Pasir Cupu 1358 meter dpl. Membentuk punggungan yang memanjang barat-timur, sepanjang kurang lebih 4 Kilometer. Keberadaanya di dalam wilayah Desa Cibunar, Rancakalong, Kabupaten Sumedang.

Potongan bingkai rona bumi ini dilihat di perbukitan sekitar Cijambu. Berupa tinggian yang diapit oleh Pasir Pangonan-Gunung Buluh, Cijambu, Tanjungsari. Disebut vista, atau titik terbaik untuk menyaksikan panorama bentang alam, di Sumedang Barat. Berupa perbukitan yang saling bersaing mengungguli kabut, dan lembah dalam.

Tinggian yang dilalui oleh jalan penghubung dari Batukarut, Rancakalong ke Dusun Cilujang, Tanjungsari. Merupakan dua batas kecamatan, dipisahkan oleh dua puncak perbukitan. Yaitu Pasir Pangonan di sebelah utara, dan Gunung Buluh di sebelah selatannya. Di tempat ini merupakan lahan perkebunan sayur warga, ditanam dengan cara tumpang sari. Luas perkebunannya, menempati lereng hingga puncak perbukitan. Jelang musim hujan di awal tahun, tanamannya hijau menutupi perbukitan seperti permadani.

Dari titik ini bila melihat ke arah ke utara, terlihat kerucut Pasir Angin. Sebagian besar masih tertutupi vegetasi, bersaing dengan bukaan lahan untuk pertanian di sebelah timur. Keberadaan perbukitan ini menaungi lembah yang dalam, dipotong oleh Ci Herang. Sungai yang hulunya di Gunung Cijambu 1869 meter dpl., mengalir ke arah tenggara melalui Pasir Biru. Sungai tersebut membawa kesuburan disetiap tempat yang dilaluinya.

Di lembah tersebut ditempati perkebunan di bagian atasnya, kemudian beralih menjadi petak-petak sawah mendekati lembah. Aliran Ci Herang disumbang oleh dua anak sungai di hulu, Ci Sarua yang berasal dari Gegersunten, dan Ci Surian dari lereng G. Cijambu. Alirannya meng erosi bagian hulu, dicirikan dengan hadirnya bongkah-bongkah batuan yang diendapkan di sepanjang jalur lintasan sungai. Ukurannya beragam, dari seukuran bola tangan, hingga sebesar kerbau.

Alirannya deras, sehingga membentuk penampang sungai yang dalam. Arus air menggerus dasar sungai, menyingkapkan batuan keras disebut lava. Batuan penyusun demikian, selalu hadir dan menjadi ciri hasil kegiatan letusan dimasa lalu. Lava dialirkan dari pusat letusan, kemudian mengisi lembah-lembah yang dalam. Alas lava tersebut menjadi dasar sungai, sehingga alirannya deras, mengikuti kemiringan lereng.

Ci Herang senantiasa mengalirkan air, baik itu pada saat kemarau ataupun penghujan. Menandakan sumber mata air dihulu tidak terganggu, sehingga aliran airnya hadir sepanjang musim. Hulu di G. Cijambu selalu lestari terjaga, menjadi contoh ideal bagaimana alam mengatur dirinya sendiri dan memberikan manfaat kepada masyarakat yang menempati di kaki gunung.

Bila datang dari arah Sumedang, menuju ke lokasi ini bisa melalui Pasirbiru, Rancakalong. Tetapi bila sebaliknya, berangkat dari Bandung, bisa memanfaatkan jalur Toll Cisumdawu, melalui gerbang keluar Pamulihan. Dari pertemuan jalan raya Tanjungsari-Sumedang, berbelok ke arah utara melalui jalan Pertigaan Citali Pamulihan. Jaraknya tidak lebih dari 25 menit, melalui jalan Desa Pamulihan, hingga ke arah utara. ditandai dengan jalan nya sedikit terjal, mengikuti kontur perbukitan dan lembah. Tujuannya menuju wisata Panenjoan Pasir Biru, melalui jalan Lebakjati-Rancakalong. Dari lokasi ini dilanjutkan ke arah utara, hingga menemui dua tinggian Pasir Pangonan dan Gunung Buluh.

Tinggian ini dihubungkan oleh jalan kelas desa, dengan lebar tidak lebih dari satu kendaraan roda empat. Sehingga akan menyulitkan bilama mana ada kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan. Kondisi demikian menjadi tantangan untuk mengunjungi lokasi ini. Namun sepanjang perjalanan akan dihiasi oleh perbukitan dan lembah, dihiasi oleh perkebunan yang terhampar sepanjang perjalanan. Waktu yang terbaik untuk mengunjungi lokasi ini adalah pada pertengahan tahun, saat kemarau panjang.

G. Pasirraja, berdampingan dengan puncak G. Pasircupu, menaungi Cijambu.
Pasir Pangonan dan Pasir Angin di sebelah kiri. Terlihat lembah yanng dialiri Ci Pungkur di Cibunar.